![]() |
Source : IMDB |
About Film
Title : Money Heist / La Casa de Papel
Directed by : Jesús Colmenar, Miguel Ángel Vivas,
Álex Rodrigo, Alejandro Bazzano
Álex Rodrigo, Alejandro Bazzano
Produced by : Álex Pina, Sonia Martínez, Jesús Colmenar,
Esther Martínez Lobato, Nacho Manubens
Esther Martínez Lobato, Nacho Manubens
Production Company : Vancouver Media, Atresmedia
Release Date : 19 Juli 2019 (Part 3), 3 April 2020 (Part 4)
Running Time : 41-59 min.
Country : Spain
Language : Spanish
Language : Spanish
--------------------✿✿✿--------------------
Trailer
--------------------✿✿✿--------------------
waktunyasantai ━ Halooo, gimana kemarin Lebarannya? Tetep #dirumahaja kan? Saya juga kemaren di rumah aja nih. Udah semingguan ini saya gak nulis karena sempet banyak kerjaan dan ga sehat belakangan ini, termasuk blog sebelah atau platform lain juga. Saya lagi males banget nonton film atau drama, jadinya kebanyakan malah cuma tiduran atau main game aja di hp hahaha.
Saya mau lanjutin nih reviewyang tak kunjung selesai dari Money Heist part 3 ya. Sebelumnya saya udah review Part 1 dan Part 2 juga kok. Langsung lanjut aja ya ke sinopsis singkatnya haha. Lagi males basa-basi kayak orang ngajak ngobrol gebetan #eh
Cerita di serial ini, lanjutan dari aksi perampokan 2 tahun yang lalu. Suatu hari, Arturo Roman menjadi pembicara seminar yang menceritakan tentang pengalamannya sebagai sandera di sebuah aksi perampokan. Arturo menjadi terkenal akibat profesinya saat ini. Ia memprovokasi kepada peserta seminar tentang betapa kejamnya perampok saat itu dan bagaimana tersiksa dirinya saat itu.
Sementara itu, kelompok aksi perampokan bersama Profesor berpencar di berbagai negara agar tidak mudah terlacak. Profesor (Álvaro Morte) dan Raquel/Lisbon (Itziar Ituño) bersama di Filipina, Tokyo (Úrsula Corberó) dan Rio (Miguel Herrán) bersama di Panama, Nairobi (Alba Flores) dan Helsinki (Darko Peric) bersama di Argentina, serta Denver (Jaime Lorente) dan Monica/Stockholm (Esther Acebo) bersama di Indonesia. Suatu hari, Tokyo memutuskan meninggalkan Rio untuk pergi ke kota karena merasa bosan selalu bersama. Sebelum kepergiannya, Rio menitipkan ponsel satelit yang dibelinya di pasar gelap Casablanca kepada Tokyo untuk mereka saling berkomunikasi. Menurut penjualnya, sinyal yang digunakan tidak dapat terlacak karena tidak teregistrasi. Namun, beberapa hari kemudian Europol berhasil melacak sinyal tersebut sehingga mengetahui keberadaan Tokyo dan Rio saat itu.
Saya mau lanjutin nih review
Cerita di serial ini, lanjutan dari aksi perampokan 2 tahun yang lalu. Suatu hari, Arturo Roman menjadi pembicara seminar yang menceritakan tentang pengalamannya sebagai sandera di sebuah aksi perampokan. Arturo menjadi terkenal akibat profesinya saat ini. Ia memprovokasi kepada peserta seminar tentang betapa kejamnya perampok saat itu dan bagaimana tersiksa dirinya saat itu.
Sementara itu, kelompok aksi perampokan bersama Profesor berpencar di berbagai negara agar tidak mudah terlacak. Profesor (Álvaro Morte) dan Raquel/Lisbon (Itziar Ituño) bersama di Filipina, Tokyo (Úrsula Corberó) dan Rio (Miguel Herrán) bersama di Panama, Nairobi (Alba Flores) dan Helsinki (Darko Peric) bersama di Argentina, serta Denver (Jaime Lorente) dan Monica/Stockholm (Esther Acebo) bersama di Indonesia. Suatu hari, Tokyo memutuskan meninggalkan Rio untuk pergi ke kota karena merasa bosan selalu bersama. Sebelum kepergiannya, Rio menitipkan ponsel satelit yang dibelinya di pasar gelap Casablanca kepada Tokyo untuk mereka saling berkomunikasi. Menurut penjualnya, sinyal yang digunakan tidak dapat terlacak karena tidak teregistrasi. Namun, beberapa hari kemudian Europol berhasil melacak sinyal tersebut sehingga mengetahui keberadaan Tokyo dan Rio saat itu.
![]() |
Source : IMDB |
Tim kepolisian langsung segera mengejar posisi Tokyo dan Rio. Saat itu, Tokyo berhasil kabur dengan meninggalkan ponselnya di tengah gang sempit. Namun Rio tak bisa sembunyi. Ia ditangkap dan ditahan di lokasi yang tidak diketahui. Tokyo mencoba menghubungi Profesor dan memberi tahunya bahwa Rio tertangkap oleh polisi setempat. Profesor mengatur pertemuan dengan anggota tim lainnya untuk merencanakan pembebasan Rio.
Setelah diskusi panjang, mereka sepakat mengenai cara membebaskan Rio dengan aksi perampokan lanjutan. Mereka berencana untuk merampok ratusan emas batang yang disimpan tersembunyi dalam Bank Spanyol. Hal tersebut merupakan rencana Berlin sejak lama bersama temannya, Martín Berrote/Palermo (Rodrigo de la Serna), yang seorang engineer. Profesor merekrut Palermo sebagai anggota timnya menggantikan Berlin menjadi kepala perampok. Ia juga merekrut Bogota (Hovik Keuchkerian), seorang ahli metalurgi yang juga membawa beberapa anak buahnya. Profesor juga dibantu oleh Marseille (Luka Peroš), salah satu anggota tim untuk melakukan aksi di luar Bank Spanyol yang mendukung rencana perampokan mereka.
Mereka membuat keributan dengan menebarkan uang kertas dari kapal terbang ke pusat kota di sekitar Bank Spanyol untuk menarik perhatian warga dan kepolisian. Di saat yang sama, tim perampokan menyusup sebagai anggota kepolisian yang berusaha menyelamatkan staf di dalam Bank Spanyol. Dalam waktu yang cepat, mereka memasang bom di seluruh dinding dan pintu masuk bank. Lalu mereka segera menutup pintu utama bank dan menjadikan para staf sebagai sandera. Direktur bank yang juga ikut disandera, dijadikan sebagai sandera kunci dalam aksi perampokan tersebut.
![]() |
Source : IMDB |
Hal tersebut membuat kepolisian kaget karena perampokan oleh tim Profesor akan kembali beraksi dan membuat keributan di negara mereka. Di sisi lain, keberadaan Profesor dan Lisbon juga akhirnya terlacak oleh kepolisian akibat umpan yang dibuat oleh polisi. Dalam keadaan terdesak, Profesor dan Lisbon berusaha agar rencana mereka tetap berjalan mulus dan dapat membebaskan Rio sebagai tujuan utama dari perampokan mereka.
Konsep Flashback yang Ga Menghilangkan Pemeran Awal
Saya cukup terkesan waktu nonton Part 3 ini, masih banyak menghadirkan pemain-pemain lamanya yang udah meninggal. Terutama Berlin! Walaupun ceritanya dia udah ga ada, tapi karena plot cerita ide pencurian ini dari dia, seakan-akan dia masih ikut gabung di sana dan penonton ga merasa kehilangan dia. Ya walaupun porsinya Oslo dan Moscow hampir ga ada sih di sini.
![]() |
Source : IMDB |
Menegangkan di Awal Lalu Datar
Menurut saya, ceritanya cukup menegangkan di awal. Dimulai dari Rio tertangkap, Profesor dan Lisbon dikejar-kejar polisi, sampe Nairobi tertembak. Ini cukup membuat penonton merasa tertarik buat terus-terusan nonton. Tapi setelah itu, ceritanya berjalan biasa aja menurut saya. Terlalu banyak urusan dengan sandera, juga kurang menceritakan tentang proses pencuriannya.
![]() |
Source : IMDB |
Fokus Aksi Pencuriannya Hilang
Di Part 3-4 kalau saya lihat, hampir secara keseluruhan menceritakannya fokus ke personalnya. Terlebih, yang difokuskan di sini justru Arturo dan si polisi hamil, Alicia. Lalu geng perampoknya ini justru menurut saya ga terlalu menarik dan menjadi fokus perhatian. Selain itu, terlalu banyak ribut ga jelas dan jadi berasa ada yang kurang. Kurang greget. Padahal saya berharapnya hal kayak gini bisa berkurang atau bahkan ga ada lagi, melihat dari Part 1 dan 2. Eh taunya malah makin parah. Gimana nih? Jadi inilah yang bikin saya akhirnya bikin review langsung gabung dengan Part 4. Karena menurut saya, ga banyak hal menarik yang bisa saya ceritakan.
![]() |
Source : IMDB |
Agak Kecewa dengan Beberapa Peran
Sejujurnya saya agak kecewa waktu akhirnya peran Nairobi pun disudahi. Padahal saya termasuk yang suka sama karakternya Nairobi. Tapi apa mau dikata, ternyata kehadirannya dicukupkan akhirnya. Selain itu, menurut saya kayaknya ada beberapa peran yang kurang masuk akal, kayak Alicia dan Gandia. Ya ini emang terserah penulis naskah dan sutradara sih. Tapi kan saya cuma komentar, ga salah kan? Hahahaha ga mau disalahin. Alicia yang lagi hamil gede gitu kok bisa ya lari-larian, pecicilan ga bisa diem gitu wkwk. Saya gemes banget liatnya. Abis itu Gandia juga, saya kok gemes banget juga sih liat dia. Kok dia kayak ga punya cela banget sih, segalanya tau dan jadi kayak peramal haha. Iya ga? Oh iya satu lagi, kenapa Palermo juga sama ngeselinnya kayak Berlin sih ?! Hahaha kayaknya saya kebanyakan protes soal karakter ya.
![]() |
Source : IMDB |
Kira-kira gitu nih menurut saya tentang Part 3 dan 4 dari serial Money Heist. Saya akhirnya memutuskan buat gabungin review-nya karena ga terlalu banyak yang bisa saya komen dari 2 part ini haha #payahamat Daaan tolong dimaafkan karena sudah terlalu lama menghilang. Sebenernya saya ga ilang-ilang amat kok. Kalo kalian juga penikmat blog sebelah saya, pasti tau saya sering muncul di sana. Alasannya karena saya lagi males aja nonton film gegara keracunan drama-drama baru haha. Keplak nih! Tapi gapapa kan ya, saya juga kan hanya manusia biasa hehehe. Oh iya, semoga Part 5 nanti ga mengecewakan ya!
--------------------✿✿✿--------------------
Rating : 4/5
Hope you enjoy this review and spoiler
Comments
Post a Comment