Review Money Heist Part 1 (2017)

Source : IMDB

About Film

Title : Money Heist / La Casa de Papel
Directed by : Jesús Colmenar, Miguel Ángel Vivas,
Álex Rodrigo, Alejandro Bazzano
Produced by : Álex Pina, Sonia Martínez, Jesús Colmenar,
Esther Martínez Lobato, Nacho Manubens
Production Company : Vancouver Media, Atresmedia
Release Date : 2 Mei 2017
Running Time : 41-59 min.
Country : Spain
Language : Spanish

--------------------✿✿✿--------------------

Trailer


--------------------✿✿✿--------------------

waktunyasantai ━ Halooo semua hehehe saya mau cerita dulu nih sebelum mulai review ya. Jadi saya sebenernya udah cukup lama denger tentang serial Money Heist ini. Mungkin kira-kira dari pertengahan tahun lalu. Cukup rame yang ngomongin, apalagi sejak diambil alih Netflix untuk distribusi filmnya saat part 3 mulai tayang. Sejujurnya, ini serial TV pertama saya selain drama Korea. Saya agak ga yakin waktu mau nonton ini, karena saya pikir ga seseru nonton drama Korea haha. Akhirnya berlalu gitu aja deh.

Saya ga langganan Netflix walaupun di ponsel saya, aplikasi itu udah bawaan sejak beli ponsel itu. Saya pikir karena saya udah langganan Viu, yaudalah ya itu cukup aja. Tadinya saya suka nonton film dari website-website gratis, jelas aja itu ilegal. Lalu di awal tahun ini, entah kesambet apa, saya pikir ga adil kalo saya nonton film secara ilegal wkwk (akhirnya sadar juga 🙈). Jadi saya mulai langganan Iflix, selain Viu di ponsel saya. Saat itu juga saya mulai memutuskan untuk nulis blog ini. Just for fun hehehe.

Sekitar April lalu, banyak lagi temen-temen saya yang ngomongin Money Heist. Saya penasaran lagi, apa seseru itukah? Pas saya cari tau, ternyata cuma di Netflix aja bisa nonton itu. Pas banget juga, waktu itu saya pengen nonton The King : Eternal Monarch yang juga cuma bisa ditonton di Netflix. Tanpa pikir panjang, akhirnya saya juga langsung langganan Netflix hahaha. Awalnya saya pikir kok boros amat ya haha. Eh tapi kalo dipikir lagi, daripada saya harus nonton di bioskop atau nonton dari website ilegal kan ya, jadi saya pikir gapapa lah haha. Saya juga ada 2 aplikasi nonton lagi yang free, tapi kayaknya isinya film-film lama. Jadi lumayan lah, buat nambah stok pilihan film. Gara-gara ini, akhirnya saya coba buat nonton Money Heist deh wkwk. Dan ini bikin saya ga nyesel ngabisin sekitar 60 ribu saya buat langganan Netflix hahaha.

Nah, film ini menceritakan tentang rencana perampokan di Badan Percetakan Keuangan Spanyol. Rencana ini diciptakan oleh Profesor (Álvaro Morte) yang terinspirasi dari rencana ayahnya sewaktu ia masih kecil. Ia merencanakan untuk melakukan perampokan paling besar dan bersejarah di Spanyol. Untuk melancarkan aksinya, Profesor sudah menyusun strategi sejak lama, bahkan untuk hal yang kecil dan mendetail. Kemudian ia mengumpulkan beberapa orang yang pernah terlibat dalam kasus kriminal dan tidak memiliki harapan hidup untuk bergabung dalam timnya.

Mereka pergi ke sebuah vila di daerah Toledo untuk berlatih dalam strategi pencuriannya. Tim tersebut terdiri dari Tokyo (Úrsula Corberó), Berlin (Pedro Alonso), Nairobi (Alba Flores), Moscow (Paco Tous), Denver (Jaime Lorente), Rio (Miguel Herrán), Oslo (Roberto Garcia),  dan Helsinki (Darko Peric). Dalam tim ini, Berlin dipilih menjadi pemimpin kelompok, Rio sebagai ahli IT, Moscow sebagai ahli terowongan, serta Oslo dan Helsinki sebagai ahli senjata. Kemudian Profesor akan mengontrol dan mengendalikan situasi dan kondisi dari luar, dengan lokasi yang tak jauh dari Badan Percetakan Keuangan. Mereka berencana untuk mencetak sendiri uang curian mereka sebesar 2,4 triliun Euro dalam waktu kurang lebih 10 hari.


Source : IMDB

Setelah menghabiskan waktu selama 5 bulan bersama, akhirnya tiba saatnya hari H untuk melancarkan aksi perampokan. Mereka masuk ke dalam Badan Percetakan Keuangan dengan cara menyamar sebagai staf kurir yang masuk melalui parkiran kendaraan. Di waktu yang bersamaan, di dalam Badan Percetakan Keuangan sedang ada kunjungan siswa dan siswi SMA. Tentunya hal ini sudah masuk dalam rencana perampokan, karena salah satu siswinya adalah anak dari Kedutaan Besar Inggris. Hingga total sandera di dalam lokasi, termasuk pengunjung dan karyawan, sejumlah 67 orang.


Source : IMDB

Tim perampok kemudian mengganti pakaian dengan jubah terusan berwarna merah dengan topeng 'Salvador Dali' yang menjadi simbol dalam aksi perampokan mereka. Lalu mereka segera mengepung sandera dan menutup seluruh pintu masuk di dalam gedung. Seluruh sandera diminta untuk menggunakan jubah yang sama dengan penutup mata. Kemudian mereka membagi beberapa kelompok sandera untuk mengerjakan terowongan, mencetak uang, memeriksa uang, dan mengemas uang. Sisanya menunggu di lobi tengah untuk menunggu giliran shift.


Source : IMDB

Badan Kepolisian Negara yang mengetahui hal tersebut langsung merencanakan mengamankan sandera di dalam gedung. Mereka berencana untuk melakukan negosiasi dengan Profesor, yang dipimpin oleh Raquelle Murillo (Itziar Ituño). Profesor melakukan negosiasi dengan Raquelle sambil mengundur waktu agar mereka dapat mencetak uang lebih banyak. Namun selama proses negosiasi, banyak hal terjadi baik yang sesuai dengan rencana maupun di luar rencana.


Source : IMDB

Segitu aja ya sinopsisnya haha saya terlalu bersemangat sampe nyeritain detail banget, nanti jadi ga seru lagi deh wkwkwk. Karena saya baru pertama kali juga nonton serial barat dan dari Spanyol, saya kurang kenal juga sama pemain-pemain serialnya nih. Jadi saya kasih sedikit komentar aja ya hehe.

Ide Ceritanya Unik

Cerita tentang perampokan mungkin udah biasa. Kayak film yang saya tonton sebelumnya, Jo Pil Ho : The Dawning Rage, juga tentang perampokan. Tapi bedanya, perampokan ini udah direncanain bahkan bertahun-tahun sebelumnya. Butuh persiapan sekitar 5 bulan buat ngerampok. Dan yang lebih kacaunya lagi, yang dirampok itu Badan Percetakan Keuangan. Wah, gila sih. Saya waktu liat trailernya, langsung cus nonton haha. Makanya saya sempet agak lambat nulisin review film, salah satunya ya karena kelamaan nontonin ini wkwk. Gak tanggung-tanggung, langsung saya embat sampe Part 4-nya juga hahaha.


Source : IMDB

Ceritanya yang Mendetail dan Mind Blown

Yang saya salutkan dari Alex Pina, yang membuat cerita ini, adalah banyak sekali hal mendetail dalam strategi perampokannya. Ini ga main-main sih. Sepanjang film saya sering banget komentar "Kok bisa sih?", "Eh ternyata beneran", "Ih kok kejadian beneran?", "Ga salah tuh?", dan masih banyak lagi. Dengan ketidak yakinan saya terhadap hal-hal kecil yang diceritakan ternyata hampir terbantah semua. Cobain deh nonton, kamu mungkin bakal ngerasain hal yang sama. Selain itu, karena ceritanya ini bahkan di-brain wash dengan tulisan "XX jam sejak Hari H perampokan", cerita ini terasa jelas dan detail.


Source : IMDB

Tak Bosan Meski Sangat Rinci

Meskipun ceritanya sangat rinci banget, di tiap pergerakan mereka di dalam gedung maupun yang di luar gedung, ga bikin bosen. Bener-bener ga bikin bosen, malah bikin nagih. Tapi mungkin ya ada aja kali ya yang bosen waktu nonton ini. Saya cukup menikmati detail-detail yang diceritakan, seperti semua ponsel yang disita dikasih nama dan password, aksi pura-pura berkumpul di atap gedung, dll.


Source : IMDB

Romansa di Tengah Tegangnya Perampokan

Yang sedikit mengganggu dari serial ini sih adegan-adegan romansanya ya, bahkan di saat lagi tegang-tegangnya. Kalo cuma romantis-romantisan biasa sih masih oke lah ya, tapi ini tuh adegan bercinta hmmm jadi agak gimana gitu, bikin gregetan deh. Lah wong lagi ngerampok kok sempet-sempetnya ya 😅

Kurang lebih begitu ya review-nya hehehe. Tapi saya agak ragu buat nulisin review part-part selanjutnya karena mungkin ga jauh beda sama ini. Tapi semoga aja ada yang bisa saya share ya ehehehe. Kalo gitu, sampai jumpa di review Part 2 ya!

--------------------✿✿✿--------------------

Rating : 4/5

Hope you enjoy this review and spoiler
Thanks for dropping by!




Related Post:

Comments

My Friends

Total Views

6229

Let's Read My Other Blogs Too !